Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2012

Bab 9 Manusia dan Harapan

Harapan Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung paa pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat. Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial.

Bab 8 Manusia dan Kegelisahan

Kegelisahan Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa kwatir tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena pa yang diinginkan tidak tercapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril. Kecemasan obyektif adal

Program Kasir Restoran pada Python

Listing Program def menuutama(): print("") n = raw_input('masukkan nama Konsumen: ') print 'Nama Konsumen :',n print """Masukkan Pilihan 1. Bayar 2. Keluar""" print("") def menuutama1(): print """Masukkan Pilihan 1. Bayar 2. Keluar""" print("") class makanan(): def bakso (self,x): jmlhpsn = x * 7000 pajak = jmlhpsn * 0.1 total = jmlhpsn + pajak print 'Harga Bakso = Rp 7000' print '' print 'Total Makanan = Rp ',jmlhpsn print 'Pajak = Rp ',pajak print'___________________________________+' print 'Total Seluruhnya = Rp ', total return jmlhpsn def mieayam (self,x): jmlhpsn = x * 6000 pajak = jmlhpsn * 0.1 total = jmlhpsn + pajak

Timer pada Delphi

LOGIKA PROGRAM (FORM 1) unit Timer; interface uses   Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,   Dialogs, ExtCtrls, StdCtrls, Menus; type   TForm1 = class(TForm)     MainMenu1: TMainMenu;     N1: TMenuItem;     Merah1: TMenuItem;     Kuning1: TMenuItem;     Biru1: TMenuItem;     Hitam1: TMenuItem;     Menu1: TMenuItem;     Form21: TMenuItem;     Exit1: TMenuItem;     Label1: TLabel;     Label2: TLabel;     Timer1: TTimer;     Timer2: TTimer;     Hijau1: TMenuItem; procedure Timer1Timer(Sender: TObject);     procedure Timer2Timer(Sender: TObject);     procedure Merah1Click(Sender: TObject);     procedure Kuning1Click(Sender: TObject);     procedure Biru1Click(Sender: TObject);     procedure Hijau1Click(Sender: TObject); procedure Hitam1Click(Sender: TObject);     procedure Form21Click(Sender: TObject);     procedure Exit1Click(Sender: TObject);   private     { Private declarations }